KDL News Program kartu prakerja yang digagas pemerintahan ini sebagai salah satunya program kontribusi yang banyak pecintanya, karena memanglah tidak ada batas jumlah yang menerima di dalam 1 kartu keluarga. Oleh karenanya banyak yang gagal lolos saat daftar program ini.
Belumlah diketahui argumen apa yang membuat beberapa peserta itu gagal lolos apa karena kelebihan paket atau ditampik secara acak? karena saat login di dasbor kartu prakerja, tidak disebut argumen gagal lolos klarifikasinya.
Banyak yang telah coba dari gelombang pertama sampai gelombang 11 selalu gagal lolos, lantas apa yang perlu dilaksanakan. Nach, sebetulnya faksi pelaksana kartu prakerja telah mengungkapkan tips-nya saat beberapa peserta selalu ditampik.
Jalan keluar Peserta Kartu Prakerja Yang Lebih Dari 3 Kali tidak lolos!
Bagaimana jalan keluarnya? nach faksi management kartu prakerja telah mempersiapkan opsi yang dapat dilaksanakan untuk beberapa peserta yang sudak lebih dari 3X tidak lolos verfikasi di tiap gelombang registrasi.
Jalan keluarnya telah berada di situs FAQ Prakerja, Jadi untuk beberapa peserta yang selalu tidak berhasil dapat membuat surat pengakuan yang dikirim ke e-mail [email protected]. Adapun contoh surat pengakuannya tidak berhasil 3x dapat disaksikan pada artikel ini :
Sesudah membuat surat pengakuan dengan menambah materai 6000, selekasnya scan atau photo surat itu dan dikirim lewat e-mail di atas barusan dan nantikan berita seterusnya saja.
Hal Apa Saja Yang Membuat Tidak Bisa lolos Daftar Prakerja?
Ada banyak hal yang membuat peserta gagal lolos daftar kartu Prakerja sampai berulang-kali misalnya :
- Masih aktif sebagai mahasiswa
- Ada ketidaksamaan data arsip simpatisan seperti NIK di KTP dan di Kartu keluarga berlainan.
- Masuk ke daftar barisan yang dilarang untuk memperoleh kartu prakerja.
Siapa sich yang masuk kelompok dilarang memperoleh kontribusi dari program kartu prakerja ini? Berikut daftar barisan yang tidak dapat memperoleh kontribusi ini :
- Petinggi negara,
- Pimpinan dan anggota DPRD
- Aparat Sipil Negara (ASN)
- Prajurit TNI
- Anggota Polri
- Kepala dan piranti dusun
- Direksi
- Komisaris
- Dewan pengawas pada BUMN atau BUMD.
